Rasionalitas dalam berpikir harus menjadi panglima dalam kajian keilmuan…”Alpha”–dalam kajian ilmu-ilmu sosial toleransi alpha lazimnya dalam rentang 5%– yang menyertai kajian ilmu harus menjadi ruang yang “lapang” bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Hal ini mengingatkan para pengkaji ilmu untuk memberikan pengormatan yang pantas bagiĀ  semua pihak yang mungkin memiliki cara pandang yang berbeda; sepanjang tetap dilandasi rasionalitas berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan. Kalau ini bisa diwujudkan, maka kajian dan pengembangan ilmu akan menjadi aktifitas yang terus sumbuh subur. Tidak perlu terjadi seperti di UMSU. Cukup itu ada di Medan saja…dan cukup sekali itu saja..